Minggu, 11 Oktober 2020

Perbankan Syariah Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan

 



Index literasi keuangan memperlihatkan kenaikan yang berarti. Data OJK di 2019 memperlihatkan index literasi keuangan nasional capai 38 % dari mulanya 29,7 % di 2016. Sesaat index inklusi keuangan nasional memperlihatkan peningkatan yang berarti, dari 67,8 % di 2016, naik capai 76,2 % di 2019.


Akan tetapi, peningkatan index literasi keuangan di bidang syariah masih di bawah nasional. Index literasi keuangan syariah yang awalnya 8,1 % di 2016 jadi 8,93 % di 2019.


Dalam Webinar Dialog Mikro Komunitas Syariah – Cobisnis 2020 dengan topik Peranan Perbankan Syariah Menaikkan Inklusi Keuangan Di Tengah Wabah, Kepala Departemen Literasi serta Inklusi Keuangan Kewenangan Layanan Keuangan (OJK) Kristrianti Puji Rahayu mengutarakan, OJK sudah lakukan beberapa terobosan dalam usaha tingkatkan literasi serta inklusi keuangan syariah diantaranya melaui publikasi serta edukasi keuangan syariah ke beberapa barisan warga. Mengenai, di tahun ini, ada keseluruhan 4.727 gagasan pekerjaan edukasi dari minimal 2.602 aktor usaha layanan keuangan. Dari OJK sendiri, akan membuat minimal 465 pekerjaan.


"Di waktu wabah ini kita terus lakukan pekerjaan edukasi dengan mengadakan webinar, seperti edukasi keuangan syariah di kampus-kampus serta pesantren, karyawan serta profesional, dan aktor UMKM," tutur Puji.


Peranan perbankan syariah penting dalam usaha kenaikan literasi serta inklusi keuangan di Indonesia mengingat masalah yang ditemui benar-benar bermacam baik dengan cara demografis atau geografis.


Ulasan judi bola paling terpercaya Menurut Puji, dengan cara global, Indonesia ada di posisi 5 pada Global Islamic Economic Indicator Skor, serta status ke 4 Islamic Finance Development Report 2019, sesaat Global Islamic Report 2019 mengatakan jika Indonesia tempati urutan kesatu pada Islamic Finance Country Indeks.


"Dalam negeri sendiri, per Juli 2020 keseluruhan asset keuangan syariah Indonesia capai Rp1.639,08 triliun. Sesaat pasar sharing keuangan syariah sekarang ini capai 9.68 %," tuturnya.


Seirama dengan Puji, Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengutarakan besarnya kekuatan perbankan syariah di Indonesia. Berdasar Global Islamic Report, Indonesia ialah pasar produk halal paling besar di dunia, seputar 10 % dari keseluruhan pasar produk halal dunia.


"Keseluruhan halal pasar dunia tahun 2018 seputar USD 2,2 triliun atau sejumlah dengan Rp33 ribu triliun. Serta sampai tahun 2024 pasar produk halal dunia diprediksikan akan tumbuh dari USD 2,2 triliun jadi USD 3,2 triliun serta pasar produk halal Indonesia diprediksikan akan tumbuh berarti jadi USD 320 juta atau sama dengan Rp4.800 triliun.


"Tidak hanya itu, Indonesia mempunyai operator syariah paling besar di dunia capai seputar 5700 lembaga yang terbagi dalam 34 bank syariah, 58 asuransi syariah, 7 modal ventura syariah, 163 BPRS, dan 4500-5500 koperasi syariah," papar John.


Dari data itu, sambung John Kosasih menunjukkan begitu besarnya kekuatan perbankan syariah di Indonesia. Tetapi rintangan yang ditemui oleh industri keuangan syariah di Indonesia tidak kalah besar yaitu masih kurangnya literasi serta inklusi keuangan syariah.


"Jadi pekerjaan bersama-sama untuk tingkatkan literasi serta inklusi keuangan Syariah, sebab berdasar survey OJK 2016, tingkat literasi serta inklusi keuangan Syariah cuman 8 % serta cuman 11 % yang memakai produk Syariah. Serta di data 2019, literasi keuangan syariah cuman naik jadi 8,9 % sesaat tingkat inklusi justru turun dari sebelas % jadi 9 %," tuturnya.


UMKM untuk pilar ekonomi Indonesia mendapatkan perhatian serius dari OJK. Kecuali edukasi OJK mengadakan program pola Credit/Pembiayaan Menantang Rentenir (K/PMR) yakni credit/pembiayaan yang diberi oleh instansi layanan keuangan resmi ke aktor UMKM yang mempunyai tujuan kurangi kecondongan UMKM pinjam dari entitas credit informal/ilegal.


"Program K/PMR ini mempunyai tujuan tingkatkan pengetahuan serta pandangan UMKM berkaitan produk serta service keuangan, terutamanya produk credit/pembiayaan," tutur Puji.


Sesaat untuk perbankan syariah, menurut John Kosasih, BCA Syariah sebagai perbankan syariah tetap siap memberikan jalan keluar beberapa nasabahnya termasuk juga beberapa aktor UMKM. Menurut dia UMKM ialah pilar penting dalam perekonomian nasonal.


"Sampai sekarang ini BCA Syariah sudah mengalirkan pembiayaan sebesar Rp1,3 triliun ke bagian UMKM," tuturnya.


Direktur KBB (Business Coach serta Owner Mie Janda) Cucu Haris menjelaskan, pebisnis kecil serta menengah adalah sisi industri sebagai besar jika diurus secara baik. Menurut dia waktu wabah ini adalah kesempatan untuk UMKM diantaranya sebab waktu wabah ini customer condong meremehkan merek. Mereka tak perlu produk populer, yang perlu produk yang mereka perlukan ada.


"Ini peluang untuk UMKM supaya pasar coba produk mereka. Pizza tak perlu merek populer, sabun bersihkan piring tak perlu populer, yang perlu ada serta penuhi keperluan," tuturnya.


Kepala Seksi Usaha Jamkrindo Syariah Ari Pertama Ghandi menjelaskan, faksinya sebagai instansi penjamin syariah dalam 2 bulan paling akhir sudah jamin sekitar 22 ribu pebisnis UMKM.


Menurut dia kesempatan penjaminan syariah di Indonesia besar sekali, sebab belum jumlahnya penjamin syariah. Sekarang ini Jamkrindo Syariah memberikan dukungan program pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam jalankan penjaminan modal kerja bekerja bersama dengan perbankan syariah.


"Kekuatan pasar keuangan syariah makin baik sekarang ini dengan makin bertambahnya partner bank syariah yang membayar KUR Syariah,"katanya.


Kewenangan Layanan Keuangan (OJK) akui tidak cemas berlangsungnya peningkatan credit memiliki masalah (Nett Performing Loan/NPL) pada perbankan nasional. Mengenai credit macet bank pada kuartal I 2016 bertambah 0,1 % jadi 2,8 % dibanding pe...


Share:
Lokasi: Indonesia

Definition List

Unordered List

Support